KELOMPOK 5
1. Endang Priliasari (A1B112211)
2. Nor Ayu Kusuma Putri (A1B112206)
3. Risna Anisa (A1B110013)
KONSTRUKSI MORFOLOGIS
Kontruksi
morfologi adalah bentukan daripada kata yang mungkin merupakan morfem tunggal
atau gabungan antara morfem yang satu dengan morfem yang lain.
Pengertian
infleksi adalah perubahan bentuk kata tanpa mengubah identitas leksikal kata
itu dengan atau tanpa mengubah kelas katanya.
Secara
khusus perubahan bentuk sebuah kata kerja dengan tepat mempertahankan identitas
kata kerja it, sama saja artinya dengan mengubah bentuk kata itu, tetapi makna
kata seperti yang terkandung dalam kata itu tidak berubah, seperti contoh
dibawah ini:
menulis – ditulis – kutulis – kau tulis – kami tulis
melihat – dilihat – kulihat – kau lihat – kami lihat
membaca – dibaca – kubaca – kau baca – kami baca
mencari – dicari – kucari – kau cari – kami cari
memukul – di pukul – kupukul – kau pukulin – kami pukul
Bentuk
kata menulis, melihat, membaca, mencari,
dan memukul beserta semua variasinya
itu adalah infleksi karena identitas
kata-kata tersebut sebagai kata kerja dengan pengertian yang ada pada tiap
bentuk kata itu tidak berubah, kecuali bentuk terkait me- yang secara berurutan diganti dengan di-, ku-, kau-, dan kami- yang
mengubah pengertian pelakunya.
derivasi adalah suatu perubahan proses kelas kata (kata kerja)
dengan atau tanpa pemindahan kelas kata. Perubahan kata kerja mendengar menjadi
mendengarkan atau melihat menjadi perlihatkan adalah derivasi tanpa mengubah
kelas kata.
Derivasi dapat dilihat dari berbagai jenis
yaitu antara lain sebagai berikut.
a)
Derivasi Internal
Derivasi
internal
adalah proses mengubah verba tanpa mengubah kelas katanya, namun identitas
leksikalnya berubah. Bentuk yang baru ini dapat mengalami infleksi seperti
bentuk asalnya, misalnya:
membuat " membuatkan
melihat " memperlihatkan
melompat " melompatlan, melompati
menyerah " menyerahkan, menyerah
b)
Derivasi Adverbal
Derivasi
adverbal
adalah proses perubahan kelas kata kerja menjadi kelas-kelas kata lain yaitu
kata benda, kata sifat, atau kata tugas sebagai berikut:
1.
Nomina Deverbal
Pemindahan kelas kata kerja ke kata
benda dapat dilakukan dengan mempergunakan morfem-morfem terikat. Proses ini
sangat produktif dalam bahasa Indonesia.
Contohnya:
Menyanyi " penyanyi, nyanyian
Mendengar " pendengar, pendengaran, kedengaran
Berjalan " pejalan, perjalanan, jalanan
menjual " penjual, jualan, penjualan
membaca " pembaca, pembacaan, bacaan
2.
Adjektif deverbal
Dalam beberapa kasus dan beberapa
kata kerja yang sebenarnya merupakan derivasi
dari kata sifat yang dapat ditransposisikan lagi ke dalam kata sifat. Dalam
status kata sifat tersebut dapat diperluas dengan unsur-unsur yang biasa
dikenakan pada kata sifat.
Contohnya:
Ia
menyenangkan kami dengan sebuah atraksi.
Menurut
Nida dikutif Ba’dulu dan Herman (2005:11) perbedaan antara fleksi dan derivasi
adalah sebagai berikut:
1.
Infleksi
a)
Cenderung merupakan formasi luar, muncul lebih jauh dari stem ketimbang afiks
derivasi.
b)
Cenderung kurang bervariasi, namun dengan distribusi yang luas.
c)
Digunakan untuk mencocokkan kata-kata bagi pemakaian dalam sintaksis, namun
tidak pernah mengubah kelas kata.
2.
Derivasi
a)
Cenderung merupakan formasi dalam, muncul lebih dekat ke stem ketimbang afiks derivasi.
b)
Cenderung lebih bervariasi, namun dengan distribusi yang terbatas.
c)
Digunakan untuk menetapkan kata-kata dalam suatu kelas dan umumnya mengubah
kelas kata.
Frase
Endosentris dan Eksosentris
frase endosentris adalah frase yang mempunyai kesamaan
distribusi dengan unsunya, baik keseluruhan unsurnya maupun hanya salah satu
unsurnya.
Frase endosentris dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Frase endosentris koordinatif adalah frasa endosentris yang terdiri atas konstituen-konstituen yang setara. Konstituen-konstituen tersebut adalah konstituen ini, jadi tidak ada konstituen yang bukan inti. Kesetaraannya dapat dibuktikan dengan adanya kemungkinan kokstituen itu dihubungkan dengan penghubung dan atau atau. Misalnya frasa penelitian dan pengembangan, Mustafa Bisti atau Gus Mus, ibu bapak, tua muda.
- Frase endosentris atrtibutif adalah frasa endosentris yang atributif merupakan frasa endometris yang terdiri atas konstituen-konstituen tidak setara. Di dalamnya terdapat konstituen berstatus sebagai atribut, disebabkan adanya konstituen yang berperan sebagai konstituen inti. Konstituen-konstituen itu tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau. Misalnya frasa mahasiswa ini, dosen sintaksis, bahasa saya.
- Frase endosentris apositif adalah frasa endosentris yang apositif merupakan frasa yang mirip dengan frasa endosentris yang koordinatif dalam masing-masing konstituennya dapat saling menggantikan, misalnya pada kalimat Presiden Amerika Barack Obama datang di Auditorium Unnes. Presiden Amerika Barack Obama merupakan frasa endosentrik apositif. Unsur Presiden Amerika sebagai unsur pusatnya, sedangkan Barack Obama sebagai apositif. Kedua unsur tersebut bisa saling menggantikan dalam kalimat, dan mempunyai informasi yang sama. Dapat disimpulkan, Presiden Amerika datang di Auditorium Unnes dan Barack Obama datang di Auditorium Unnes.
Contoh endosentrik:
1. Rumah sakit itu baru dibangun
2. Rumah itu baru dibangun.
Frasa eksosentris adalah frasa yang
konstituen pusatnya tidak dapat berdistribusi sama dengan frasa yang
dibentuknya.
jenis yaitu frasa eksosentris
direktif, frasa eksosentris non direktif, dan frasa eksosentris konektif.
1) Frasa Eksosentris Direktif
Frasa eksosentris direktif adalah
frasa yang komponen pertamanya adalah berupa preposisi, seperti di, ke, dari,
dan komponen keduanya berupa kata atau kelompok kata yang biasanya berkategori
nomina. Sebagai contoh frasa di gunung dan frasa dari besi, komponen pertamanya
adalah preposisi sedangkan komponen keduannya berupa nomina.
2) Frasa Eksosentris Nondirektif
Frasa eksosentris nondirektif adalah
frasa yang komponen pertamanya berupa partikel, seperti si dan sang atau kata
lain seperti yang, para, dan kaum; sedangkan komponen keduanya berupa kata atau
kelompok kata berkategori nomina, adjektiva dan verba. Sebagai contoh frasa si miskin
dan frasa sang mertua, komponen pertamanya berupa partikel, sedangkan komponen
keduanya berupa adjektifa dan nomina.
3) Frasa Eksosentris Konektif
Frasa eksosentris konektif adalah
frasa yang salah satu unsurnya sebagai konektor atau penghubung unsur lain.
Sebagai contoh frasa segera mandi. Komponen pertamanya berupa penghubung,
sedangkan komponen keduannya berupa verba.
Contoh eksosentrik:
1. Kedua orang itu mengadakan jual
beli
2. Kedua orang itu mengadakan jual
3. Kedua orang itu mengadakan beli.
DAFTAR PUSTAKA
http://puthutg.blogspot.com/2012/02/makalah-infleksi-dan-derivasi.html
diakses pada sabtu, 14 September 2013
http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2094856-pengertian-morfologi/#ixzz2f2Smotbh
diakses pada sabtu, 14 September 2013
http://banggaberbahasa.blogspot.com/2012/11/pengertian-dan-jenis-frasa.html
diakses pada sabtu, 14 September 2013